Bu Sumi: Dari Satu Jutaan Hingga Enam Karyawan

9:03 AM Unknown 0 Comments

Pak Yanto Manager Program BISA saat berkunjung

Adalah Bu Sumi, salah satu dari kelompok Bunda Yatim Sejahtera (BISA) Tambak Sumur Waru Sidoarjo yang pada tahun 2011 menerima bantuan usaha dari Yatim Mandiri menjelma menjadi pengusaha sukses dengan produk krupuk pully.

Di lihat dari usia bu Sumi saat tidaklah muda lagi, namun bicara semangat kita yang muda-muda ini mungkin kalah dengan beliau. Benar saja, awal kesuksesannya ini bermula dari adanya Progam BISA Yatim Mandiri yang  kala itu memberikan bantuan usaha kepada bunda-bunda yatim termasuk bu Sumi yang usaha asalnya membuat peyek. Setelah mendapat bantuan sebesar 1 juta, ia berfikir mengapa tidak menghidupkan kembali usahanya dulu ketika sang suami masih hidup, yakni memproduksi krupuk pully.

Karyawan Bu Sumi sedang bekerja
Akhirnya sembari jalan membuat peyek, ia mulai membuat krupuk pully dengan jumlah terbatas dengan memperkerjakan satu orang khusus untuk membantu di bagian produksi. Mulai saat itu bu Sumi  tidak lagi hanya menjual peyek tapi produk barunya krupuk pully juga diperkenalkan kepada orang-orang. Dan dari hasil penjualan peyek itulah bu Sumi menggaji karyawannya.

Seiring berjalannya waktu, usaha bu Sumi menunjukkan perkembangan yang luar biasa. Perlu diketahui, kalau saat itu bu Sumi memproduksi krupuk pully secara manual, saat ini sudah memiliki dua mesin, satu untuk mengaduk adonan dan satu lainnya mesin potong.

Luar biasanya lagi, kalau dulu hanya mempunyai 1 karyawan, saat ini bu Sumi memiliki 6 karyawan yang empat diantara adalah bunda-bunda yatim.

PRODUK ANDALAN: Tampilan Krupuk pully dlm kemasan
Sedangkan untuk pemasaran krupuk pully ini, setidaknya ada 2 pengepul yang setiap minggunya mengambil krupuk pully bikinan bu Sumi sejumlah 150 bal (5 kg/bal) setara dengan 450 kg. Tidak berhenti disitu saja, bu Sumi juga memasok krupuk pully di Kalimantan 50 bal tiap tiga minggu sekali yang dikirim via ekspedisi.

Meski sudah terlihat hasil dari usahanya ini, bu Sumi tidak cepat puas, malah ia merencanakan menambah dua mesin dan 4 karyawan lagi yang katanya empat karyawan nanti semua dari bunda-bunda yatim. Satu lagi bu Sumi bercita-cita menjadikan Tambak Sari desa tempat ia tinggal sebagai sentra krupuk pully[.]


SEMANGAT: Bu Sumi dengan krupuk pully nya pasca di jemur


KERING: Pully siap kemas

pully sebelum dipotong

Pully di jemur di jrebeng


tampilan pully saat dijemur

mesin potong pully







0 comments: